Senin, 10 November 2014

Kayu Secang Melancakan Darah Antiosteoporosis



Kayu secang enak di buat wedang. Kandungan anti koagulasi bermanfaat memperlancar peredaran darah.
Tiap-tiap tamu yang datang dirumah desainer Afif Syakur pasti disugugi wedang secang. Terkecuali nikmat, wedang berwarna merah tesebut dipercaya berikan faedah kesehatan. ''Enak serta menyehatkan, '' kata Afif Syakur.

Kebiasan minum wedang secang juga dijalani Rudy. Direktur di suatu perusahaan di Semarang Selatan itu hampir sehari-hari minta disiapkan wedang secang. Menurut dia mulai sejak minum wedang secang dianya hampir tak pernah sakit. Masuk angin juga tak.

Secang memanglah minuman asli Indonesia. Bahan herbal yang satu ini telah lama di kenal mempunyai manfaat untuk kesehatan. Nikmati secangkir wedang secang setiap hari tidak cuma memberi sensasi nikmat, tetapi juga mempunyai manfaat lain juga sebagai obat.

Konon awal mulanya secang cuma di nikmati oleh bangsawan keraton Jogja juga sebagai bahan pembuatan minuman. Hal semacam ini membetulkan bahwa orang-orang Jawa mengetahui tanaman ini juga sebagai bahan baku pembuatan wedang.

Secang di kenal dengan sebagian nama di Indonesia, seperti di Aceh dimaksud seupeueng, Minangkabau (lacang), Jawa serta Sunda (secang) serta beragam lokasi yang lain yang mempunyai julukan semasing. Di daerah yang lain seperti Jepang dimaksud suou serta Inggris (sappanwood).

Dengan cara karakteristik, tanaman ini dapat tumbih pada ketinggian 1000 mtr. di atas permukaan laut. Tanaman ini termasuk juga tanaman liar. Orang-orang bahkan juga menanamnya juga sebagai pagar pada halaman rumah mereka atau pada kebun mereka.

Pohon secang tingginya seputar 10 mtr.. Tanaman ini termasuk juga tanaman perdu dengan batang berupa bulat. Batangnya memiliki ukuran tengah. Daun yang berupa majemuk mempunyai panjang lebih kurang 40 cm serta daunnya serupa seperti daun petai cina. Kulit kayunya bisa keluarkan cairan kemerahan. Secang datang dari Asia Tenggara serta gampang diketemukan di Indonesia.

Daunnya majemuk menyirip ganda dengan panjang 25-40 cm. Anak daun ada 10-20 gunakan, berupa lonjong dengan dengan panjang 10-25 mm serta lebar 3-11 mm berwarna hijau.

Bunga tersusun majemuk berupa malai selama 10-40 cm serta terdapat diujung batang. Kelopak bunganya sejumlah lima, berwarna hijau. Benang sarinya selama 15 mm serta putik 18 mm. Mahkota bunga berupa tabung serta berwarna kuning. Buahnya berupa polong dengan panjang 8-10 cm serta lebar 3-4 cm, ujungnya seperti paruh diisi 3-4 biji berwarna hitam. Biji berupa bulat panjang 15-18 mm serta lebar 5-7 mm.

Rasa secang amat sedikit asam serta fresh. Untuk wedang umumnya di buat dengan memberikan kapulaga serta jahe merah. Dampak yang dirasa sesudah meminum wedang secang yaitu rasa hangat yang menyebar ke semua badan. Tetapi, terkecuali untuk menghangatkan tubuh, secang juga mempunyai manfaat yang lain yang sangatlah baik.

Tentang faedah obat dari secang ini, pakar farmasi Drs. Suhardjono Apt Msi mengataka, secang memanglah mempunyai beragagam manfaat untuk badan. Faedah secang didapat dari bermacam zat kimia alami yang terdapat di dalam secang diantaranya brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin, fenil propana serta terpenoid. Diluar itu juga memiliki kandungan asam galat, brasilein, delta-a phellandrene, oscimene, resin, minyak atsiri serta resorin.

Sesaat pada daunnya juga memiliki kandungan minyak atsiri tak kurang dari 0, 20% yang beraroma serta tak berwarna. Sisi yang dipakai untuk jadikan minuman yaitu kayunya atau batang pohonnya. Dalam pemanfaatnya tumbuhan secang kerapkali memakai sisi Kayunya, lebih dahulu Kulitnya dibuang, dipotong-potong lantas diserut serta dikeringkan.

“ Berdasar pada riset yang sudah dikerjakan pada awal mulanya, menyebutkan bahwa kayu secang mempunyai kesibukan anti-oksidan yang tinggi, ” tutur Wakil Sentra Pengembangan serta aplikasi penyembuhan tradisional (SP3T) ini,

Dosen FK Undip ini memberikan, lantaran tanaman ini memiliki kandungan senyawa anti bakteri serta berbentuk anti koagulasi atau anti penggumpalan, jadi tidak heran jika secang bisa digumakan juga sebagai obat diare, batuk serta bisa mengobati luka. Pada pemakaikan lainya, nama latin Caesalpia sappan L ini sangatlah bermanfaat untuk melancarakan peredaran darah. Secang dapat juga dipakai untuk kurangi pembengkakan. Diluar itu, secang dapat juga melarutkan penggumpalan darah yang berlangsung pada badan.

Kayu secang dapat juga digunakan untuk penyembuhan disentri, batuk darah pada TBC, muntah darah, sifilis, malaria, tetanus, tetanus, pesecang juga sebagai pengmbengkakan (tumor), serta nyeri lantaran ganggu aliran darah.

''Kayu secang adalah salah satu tumbuhan yang dipakai juga sebagai obat tradisional baik berbentuk tunggal maupun kombinasi dengan bahan obat tradisional yang lain. Terkecuali dipakai untuk beragam penyembuhan, tumbuhan ini dapat dapat melawan osteoporosis, '' tambah dosen murah senyum ini.

Selanjutnya diterangkan, senyawa flavonoid pada kayu secang tunjukkan hasil positif yang dipakai untuk antibakteri serta antirematik. Orang-orang Bugis, Sulawesi Selatan mulai sejak lama memakai kayu secang untuk menyembuhkan tanda-tanda tulang keropos atau osteoporosis disamping dipakai dalam kombinasi minuman satu hari hari.

Kayu secang mempunyai dampak juga sebagai antiosteoporosis terlebih dalam merangsang proliferasi osteoblastic sel. Riset ini dapat memperkuat laporan pada awal mulanya yang tunjukkan bahwa dampak anti-oksidan serta kandungan yang kaya flavanoid dari tumbuhan ini adalah satu aspek yang punya pengaruh dalam memberi kegiatan juga sebagai antiosteoporosis.

Faedah Obat

1. Pembersih darah :
Satu gengang kayu secang kering di rebus berbarengan satu sendok ketumbar serta daun trawas. Rebus sampai mendidih. Minum pada saat hangat.

2. Diare :
Ambillah 5 gr kayu dipotong kecil-kecil lantas di rebus dengan 2 gelas air bersih. sepanjang 15 menit. Sesudah dingin disaring, dibagi jadi 2 sisi. Minum pagi serta sore hari.

3. Batuk darah :
Ambillah 1 1/2 jari kayu secang dicuci serta dipotong-potong sekedarnya, rebus dengan 4 gelas air bersih hingga tersisa 2 1/4 gelas, Sesudah dingin disaring, minum. Satu hari 3 x 3/4 gelas.

4. Radang salaput lendir mata :
Ambillah 2 jari kayu secang dicuci serta dipotong-potong sekedarnya, rebus dengan 3 gelas air bersih hingga tersisa 1 1/2 gelas. Sesudah dingin disaring, airnya digunakan untuk merambang mata yang sakit.

5. Berak darah :
Ambillah 1 jari kayu secang dicuci serta dipotong-potong sekedarnya, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 1/2 gelas. Sesudah dingin

disaring lantas diminum dengan madu sekedarnya. Satu hari 2 x 3/4 gelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar