Kayu secang enak di buat wedang. Kandungan anti koagulasi
bermanfaat memperlancar peredaran darah.
Tiap-tiap tamu yang datang dirumah desainer Afif Syakur
pasti disugugi wedang secang. Terkecuali nikmat, wedang berwarna merah tesebut
dipercaya berikan faedah kesehatan. ''Enak serta menyehatkan, '' kata Afif
Syakur.
Kebiasan minum wedang secang juga dijalani Rudy. Direktur di
suatu perusahaan di Semarang Selatan itu hampir sehari-hari minta disiapkan
wedang secang. Menurut dia mulai sejak minum wedang secang dianya hampir tak
pernah sakit. Masuk angin juga tak.
Secang memanglah minuman asli Indonesia. Bahan herbal yang
satu ini telah lama di kenal mempunyai manfaat untuk kesehatan. Nikmati
secangkir wedang secang setiap hari tidak cuma memberi sensasi nikmat, tetapi
juga mempunyai manfaat lain juga sebagai obat.
Konon awal mulanya secang cuma di nikmati oleh bangsawan
keraton Jogja juga sebagai bahan pembuatan minuman. Hal semacam ini membetulkan
bahwa orang-orang Jawa mengetahui tanaman ini juga sebagai bahan baku pembuatan
wedang.
Secang di kenal dengan sebagian nama di Indonesia, seperti
di Aceh dimaksud seupeueng, Minangkabau (lacang), Jawa serta Sunda (secang)
serta beragam lokasi yang lain yang mempunyai julukan semasing. Di daerah yang
lain seperti Jepang dimaksud suou serta Inggris (sappanwood).
Dengan cara karakteristik, tanaman ini dapat tumbih pada
ketinggian 1000 mtr. di atas permukaan laut. Tanaman ini termasuk juga tanaman
liar. Orang-orang bahkan juga menanamnya juga sebagai pagar pada halaman rumah
mereka atau pada kebun mereka.
Pohon secang tingginya seputar 10 mtr.. Tanaman ini termasuk
juga tanaman perdu dengan batang berupa bulat. Batangnya memiliki ukuran
tengah. Daun yang berupa majemuk mempunyai panjang lebih kurang 40 cm serta
daunnya serupa seperti daun petai cina. Kulit kayunya bisa keluarkan cairan
kemerahan. Secang datang dari Asia Tenggara serta gampang diketemukan di
Indonesia.
Daunnya majemuk menyirip ganda dengan panjang 25-40 cm. Anak
daun ada 10-20 gunakan, berupa lonjong dengan dengan panjang 10-25 mm serta
lebar 3-11 mm berwarna hijau.
Bunga tersusun majemuk berupa malai selama 10-40 cm serta
terdapat diujung batang. Kelopak bunganya sejumlah lima, berwarna hijau. Benang
sarinya selama 15 mm serta putik 18 mm. Mahkota bunga berupa tabung serta
berwarna kuning. Buahnya berupa polong dengan panjang 8-10 cm serta lebar 3-4
cm, ujungnya seperti paruh diisi 3-4 biji berwarna hitam. Biji berupa bulat
panjang 15-18 mm serta lebar 5-7 mm.
Rasa secang amat sedikit asam serta fresh. Untuk wedang
umumnya di buat dengan memberikan kapulaga serta jahe merah. Dampak yang dirasa
sesudah meminum wedang secang yaitu rasa hangat yang menyebar ke semua badan.
Tetapi, terkecuali untuk menghangatkan tubuh, secang juga mempunyai manfaat
yang lain yang sangatlah baik.
Tentang faedah obat dari secang ini, pakar farmasi Drs.
Suhardjono Apt Msi mengataka, secang memanglah mempunyai beragagam manfaat
untuk badan. Faedah secang didapat dari bermacam zat kimia alami yang terdapat
di dalam secang diantaranya brazilin, alkaloid, falvonoid, saponin, tanin,
fenil propana serta terpenoid. Diluar itu juga memiliki kandungan asam galat,
brasilein, delta-a phellandrene, oscimene, resin, minyak atsiri serta resorin.
Sesaat pada daunnya juga memiliki kandungan minyak atsiri
tak kurang dari 0, 20% yang beraroma serta tak berwarna. Sisi yang dipakai
untuk jadikan minuman yaitu kayunya atau batang pohonnya. Dalam pemanfaatnya
tumbuhan secang kerapkali memakai sisi Kayunya, lebih dahulu Kulitnya dibuang,
dipotong-potong lantas diserut serta dikeringkan.
“ Berdasar pada riset yang sudah dikerjakan pada awal
mulanya, menyebutkan bahwa kayu secang mempunyai kesibukan anti-oksidan yang
tinggi, ” tutur Wakil Sentra Pengembangan serta aplikasi penyembuhan
tradisional (SP3T) ini,
Dosen FK Undip ini memberikan, lantaran tanaman ini memiliki
kandungan senyawa anti bakteri serta berbentuk anti koagulasi atau anti
penggumpalan, jadi tidak heran jika secang bisa digumakan juga sebagai obat
diare, batuk serta bisa mengobati luka. Pada pemakaikan lainya, nama latin
Caesalpia sappan L ini sangatlah bermanfaat untuk melancarakan peredaran darah.
Secang dapat juga dipakai untuk kurangi pembengkakan. Diluar itu, secang dapat
juga melarutkan penggumpalan darah yang berlangsung pada badan.
Kayu secang dapat juga digunakan untuk penyembuhan disentri,
batuk darah pada TBC, muntah darah, sifilis, malaria, tetanus, tetanus,
pesecang juga sebagai pengmbengkakan (tumor), serta nyeri lantaran ganggu
aliran darah.
''Kayu secang adalah salah satu tumbuhan yang dipakai juga
sebagai obat tradisional baik berbentuk tunggal maupun kombinasi dengan bahan
obat tradisional yang lain. Terkecuali dipakai untuk beragam penyembuhan,
tumbuhan ini dapat dapat melawan osteoporosis, '' tambah dosen murah senyum
ini.
Selanjutnya diterangkan, senyawa flavonoid pada kayu secang
tunjukkan hasil positif yang dipakai untuk antibakteri serta antirematik.
Orang-orang Bugis, Sulawesi Selatan mulai sejak lama memakai kayu secang untuk
menyembuhkan tanda-tanda tulang keropos atau osteoporosis disamping dipakai
dalam kombinasi minuman satu hari hari.
Kayu secang mempunyai dampak juga sebagai antiosteoporosis
terlebih dalam merangsang proliferasi osteoblastic sel. Riset ini dapat
memperkuat laporan pada awal mulanya yang tunjukkan bahwa dampak anti-oksidan
serta kandungan yang kaya flavanoid dari tumbuhan ini adalah satu aspek yang
punya pengaruh dalam memberi kegiatan juga sebagai antiosteoporosis.
Faedah Obat
1. Pembersih darah :
Satu gengang kayu secang kering di rebus berbarengan satu
sendok ketumbar serta daun trawas. Rebus sampai mendidih. Minum pada saat
hangat.
2. Diare :
Ambillah 5 gr kayu dipotong kecil-kecil lantas di rebus
dengan 2 gelas air bersih. sepanjang 15 menit. Sesudah dingin disaring, dibagi
jadi 2 sisi. Minum pagi serta sore hari.
3. Batuk darah :
Ambillah 1 1/2 jari kayu secang dicuci serta dipotong-potong
sekedarnya, rebus dengan 4 gelas air bersih hingga tersisa 2 1/4 gelas, Sesudah
dingin disaring, minum. Satu hari 3 x 3/4 gelas.
4. Radang salaput lendir mata :
Ambillah 2 jari kayu secang dicuci serta dipotong-potong
sekedarnya, rebus dengan 3 gelas air bersih hingga tersisa 1 1/2 gelas. Sesudah
dingin disaring, airnya digunakan untuk merambang mata yang sakit.
5. Berak darah :
Ambillah 1 jari kayu secang dicuci serta dipotong-potong
sekedarnya, rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 1/2 gelas. Sesudah dingin
disaring lantas diminum dengan madu sekedarnya. Satu hari 2
x 3/4 gelas.